Laga persahabatan Persipasi Vs Persija 15 Maret 2014. FOTO: Dok/Gobekasi |
NASIB PERIPASI, klub sepakbola Bekasi ini sedang di ujung tanduk,
posisinya di Grup 3 Divisi Utama Liga Indonesia terancam didegradasi.
Ronny Hermawan menyayangkan tindakan Pemkot tersebut. "Saya kurang setuju tindakan represif kepada para atlit yang berjuang demi nama Kota Bekasi," tegasnya kepada kami, Rabu (16/4).
Meski bukan pemerhati sepakbola tapi Ronny mengaku sadar bahwasanya, kebanggaan sebuah Kota ada di pundak olahraga terutama sepakbola.
Menurutnya, untuk apa Kota Bekasi memiliki stadion megah tapi klub sepakbola tidak punya atau menjadi gelandangan. "Yang membuat bangga sebuah daerah adalah prestasinya, bukan stadion megahnya. Stadion dibangun segitu megah, boleh dong Persipasi menjadi home base, seperti Liverpool, Manchester United, itu semua membawa harum nama kota sebagai home base," sambung anggota DPRD Kota Bekasi itu.
Tentang penggembokan stadion Ronny menjawab sinis. "Daripada menutup, menggembok stadion mendingan energi Satpol PP-nya diarahkan untuk menertibkan jalan prof M Yamin yang kumuh, jalan Ngurai Rai atau menertibkan bangunan liar," tegasnya.
Ia menghimbau Pemerintah Kota Bekasi agar membuka gembok sekretariat Persipasi dan menyelesaikan masalah dengan kepala dingin tanpa harus mengorbankan klub kebanggaan Kota Bekasi.
"Saya menghimbau pemerintah Kota Bekasi membuka gembok sekretariat Persipasi,bicara duduk dari hati ke hati, saya yakin manajemen, masyarakat, pemerintah dan para atlit mempunyai semangat yang sama, " tandasnya.