Salah satu bentuk penolakan warga pasca demonstrasi di SMPN 5 Tambun Selatan, Jumat (31/7). Sebanyak 110 siswa dari Desa Sumber Jaya tidak terakomodir PPDB Online 2015.
LANTARAN kecewa dengan sistem PPDB Online, warga kembali melakukan aksi demonstrasi dan penyegelan sekolah. Kali ini SMPN 5 Tambun Selatan dan SMPN 15 Tambun Selatan yang menjadi sumber kekesalan puluhan warga Desa Sumber Jaya, Kecamatan Tambun Selatan.
Berdasarkan informasi ada 110 siswa dari lingkungan Desa Sumber Jaya yang tidak terakomodir sistem PPDB Online 2015.
Salah satu orang tua siswa yang tidak bisa diterima masuk SMPN 5 Tambun Selatan, M. Daroji mengatakan, pihak sekolah harusnya memfasilitasi anak-anak di lingkungan Desa Sumber Jaya agar dapat masuk ke kedua sekolah tersebut.
“Memang anak-anak di sini tersisih, standar sekolah 20,50 dan kebanyakan yang masuk di atasnya, kaya 21. Lagipula yang kebanyakan masuk di luar warga Sumber Jaya. Aksi ini merupakan aspirasi supaya anak-anak kami bisa diterima,” jelasnya, Jumat (31/7).
Pihak SMPN 5 Tambun Selatan saat ini tengah menyampaikan aspirasi warga ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi. Warga berharap anak-anak mereka bisa diterima masuk ke sekolah tersebut karena sampai saat ini 110 siswa yang tidak terakomodir sistem PPDB belum mendaftarkan didi ke sekolah manapun.
Selain itu pihak orang tua murid juga menginginkan agar Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi membuka rombongan belajar baru supaya ratusan siswa tersebut dapat terakomodir.
Sejumlah warga akhirnya membubarkan diri. Para warga itu membubarkan diri setelah pihak sekolah menerima beberapa perwakilan warga dan berjanji akan menambah ruang kelas agar warga yang anaknya belum diterima dapat masuk di sekolah tersebut.