www.domainesia.com

Terduga Penyegel Kantor TVOne Diancam Dibunuh

Yogyakarta - Ketua Tim Advokasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Kota Yogyakarta, Chang Wendryanto, mengaku mendapatkan teror verbal dari orang tak dikenal sepanjang Sabtu, 5 Juli 2014. Teror berupa ancaman pembunuhan itu diterima Chang yang juga Ketua Komisi A DPRD Kota Yogyakarta itu melalui telepon dan pesan pendek. "Pertama melalui telepon sebanyak tiga kali, kedua lewat SMS sebanyak tujuh kali," kata Chang, Ahad, 6 Juli 2014.

Chang menceritakan, sekitar pukul 10.15 ia mendapat panggilan telepon dari nomor tak dikenal. Begitu telepon diangkat, orang itu langsung mengumpat dengan kata-kata kasar. "Ini monyet apa manusia?" ujar Chang menirukan si penelepon. Dia menanyakan identitas orang itu, namun tak mendapat jawaban. Si penelepon malah mengatakan, "Saya malaikat yang akan mencabut nyawamu," ujar Chang menirukan perkataan penelepon yang menurut dia berdialek atau berlogat Jakarta-Sunda itu.

Saat ditanya kembali oleh Chang ihwal identitas dan maksud perkataannya, si penelepon kembali mengancam. “Saya sudah memiliki foto, alamat, dan semua data diri kamu, tunggu saja waktunya," kata penelepon.

Setelah si penelepon tak juga menjelaskan identitasnya, Chang tak mau menanggapinya. Tapi orang misterius itu menghujani telepon seluler Chang dengan pesan pendek bernada ancaman serupa hingga pukul 13.12. "Saat saya telepon balik, sudah dimatikan," katanya. Si pengancam menggunakan nomor 081287999068.

Selain mendapat ancaman pembunuhan itu, Chang juga mendapat teror berupa pesan pendek dari dua nomor berbeda sepanjang hari itu. "(Nomor) yang kedua, hanya memaki 'Anjing' yang ketiga mengaku kecewa aksi perusakan kantor TV One Yogya," kata Chang. Sebelum diserang teror dan ancaman itu, Chang sempat mengadvokasi aksi penyegelan dan vandalisme yang melibatkan pendukung Joko Widodo terhadap Kantor Biro TV One Yogyakarta.

Kepada peneror ketiga yang menyatakan kekecewaannya kepada Chang soal aksi itu, Chang menyatakan dia justru hadir demi mengnedalikan massa yang tersulut emosinya akibat tudingan komunis untuk PDIP yang disiarkan stasiun televisi itu. "Tapi dia (peneror ketiga) tak mengaku ada kaitannya tidak dengan peneror pertama yang mengancam membunuh," kata Chang. Peneror ketiga, kata Chang, hanya sempat mengaku merupakan sesama kader PDIP di tingkat pusat.

Atas teror yang menimpanya, Chang masih melakukan penyelidikan internal. Dia belum melaporkannya ke aparat penegak hukum. "Informasi kami, nomor yang digunakan merujuk wilayah Jawa Barat, seperti logatnya," kata Chang.

Ketua PDIP Kota Yogya Sudjanarko menuturkan Chang menjadi pihak yang sempat dituding terlibat aksi penyegelan Kantor Biro TV One Yogyakarta pada Rabu malam, 2 Juli lalu. "Tapi ternyata yang dilaporkan ke polisi hanya Foki, selaku Ketua Repdem (Relawan Perjuangan Demokrasi) yang dianggap bertanggung jawab aksi itu," kata Sudjanarko.

Foki Ardiyanto merupakan anggota Komisi A DPRD Kota Yogyakarta yang mengaku turut hadir saat terjadi penyegelan. Ia berdalih datang sendiri ke kantor TV One Yogyakarta yang sudah dipenuhi massa. Dia datang setalah mendapat pesan berantai dari sesama kader PDIP ihwal pemberitaan TV One. "Tapi saya tidak mendapat ancaman apa-apa," kata Foki. Foki sendiri menyatakan pihaknya sampai saat ini juga belum dipanggil polisi terkait dengan kasus itu.
Lebih baru Lebih lama
DomaiNesia
DomaiNesia