www.domainesia.com

Trik Menghemat Uang


Pindah ke tempat di mana uangmu tidak bisa terpakai. Terdengar ekstrem mungkin tapi itulah yang saya lakukan dan bagi saya sangat berhasil.

Saya pernah mencoba kerja di Jakarta tapi saya segera menyerah. Selain karena stress di jalanan, saya tidak mau membebani orang tua saya dengan masih tinggal di rumah mereka, saya ingin mandiri sekaligus menyiapkan dana untuk hari tua. Dan Jakarta terlalu sadis memakan uang gaji saya. Akhirnya saya hanya bertahan kerja di Jakarta selama 2 bulan. Selanjutnya saya selalu merantau.

Menurut teori, sebagian besar penghasilan kita wajarnya digunakan untuk kebutuhan primer sehari-hari seperti biaya makan, tempat tinggal dan transport. Maka saya selalu mencari pekerjaan yang minimal memberikan fasilitas tempat tinggal supaya saya tidak keluar uang lagi. Beruntungnya, tempat kerja di luar Jawa hampir selalu menyediakan tempat tinggal untuk dokter. Tempat tinggalnya biasanya sangat dekat dengan tempat kerja sehingga bisa jadi tidak butuh transport, motor atau mobil disediakan untuk keperluan mobilitas lainnya. Saya malah pernah bekerja di tempat yang menanggung semua kebutuhan sehari-hari saya termasuk makan dan cuci pakaian.

Selanjutnya menurut teori saya sendiri, pengeluaran terbesar adalah untuk kebutuhan tersier alias untuk hiburan yang tidak penting banget. Dengan pindah ke daerah yang minim hiburan saya menghemat sangat banyak dan melatih kemampuan survival saya yang lainnya.

Contoh: saya senang nonton bioskop, saya pindah ke daerah yang tidak ada bioskopnya, untuk hiburan saya nonton film di laptop saja. Saya juga tidak membuang uang untuk duduk nongkrong-nongkrong di kafe termasuk beli makan di luar (yang menurut saya ini biayanya besar banget), karena di daerah tempat saya tinggal jangankan kafe yang nyaman, depot yang makanannya enak saja tidak ada. Selanjutnya saya jadi belajar masak sendiri.

Dengan cara seperti ini, selain mendapatkan pengalaman-pengalaman seru lainnya, saya berhasil menabung rata-rata 80% dari penghasilan saya setiap bulannya. Betapa tidak, uangnya memang tidak bisa saya pakai untuk apa-apa! Di Papua sana, saya mau agak mewah sedikit beli air mineral merk Aq*a saja tidak ada, adanya air isi ulang.

Banyak yang bilang “Di daerah biaya hidupnya jauh lebih besar daripada di Jawa.” Eits, Jawa area mana dulu nih? Kalau perbandingannya dengan di Jakarta ya lebih ringan biaya hidup di daerah. Mungkin angka yang dikeluarkan kurang lebih sama tapi frekuensi pengeluarannya lebih rendah dan biaya tambahan lainnya tidak ada.

Contoh: makan soto ayam di mall Jakarta hampir sama dengan di Papua Rp 45.000,-. Tapi saya tidak bayar parkir mall yang berlipat setiap jam, selesai makan saya tidak disodori promo-promo di mall yang ujung-ujungnya bikin saya keluar uang yang tidak seharusnya, saya tidak beli camilan lagi dalam perjalanan pulang. Pengeluaran kecil-kecil seperti ini tidak terasa tapi kalau dikumpulkan jadi banyak.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
DomaiNesia
DomaiNesia