www.domainesia.com

Bullying Ramai Diperbincangkan Setelah Pemberitaan


Sebagai orang yang berpendidikan, aku percaya bahwa BERBICARA TANPA DATA = BULLSHIT. Kuharap itu juga berlaku untuk kalian. Tunjukkan bahwa kita semua orang yang berpendidikan, kita anti hoaks!

TIDAK ADA SATUPUN HAL YANG BISA MEMBENARKAN PERILAKU BULLYING. Kuulangi, TIDAK ADA. Tapi, kita wajib #MemahamiDariDuaSisi

Pelaku bullying SUDAH PASTI SALAH.

Tapi pengakuan korban juga BELUM TENTU BENAR.

Terima kasih banyak atas kebijaksanaannya

:)


UPDATE TERBARU KASUS AUDREY
Bagi yang kemarin belum baca update pertama, silakan baca dulu di link ini: Afi Nihaya Faradisa.


  1. Orang (bukan siapa-siapanya Audrey) yang menyebarkan/memviralkan kasus ini sudah LEPAS TANGAN. Dia tidak mau dibilang menyebarkan hoax. Dia bilang cuma NGE-SHARE. Dia tidak bertanggung jawab atas isi yang dia share. Dia tidak menyangka akan viral. (Sumber)

    Beberapa sumber asli dari screenshot di sini (termasuk post pertama yang viral) sudah DIHAPUS, jadi tidak bisa ditelusuri linknya. Tapi, jejak digital MASIH ADA.
  2. Dia cuma copas isi berita yang dia sendiri belum tahu kebenarannya. (Sumber)
  3. Berita yang muncul pertama soal Audrey isinya cuma dari kata-kata si pengacara Audrey, BUKAN keterangan dari polisi, atau minimal saksi. (Sumber) Masih ingat kasus pengacara Setya Novanto yang mengatakan dia benjol sebesar bakpao? (Sumber) Sejalan dengan kasus Audrey, belakangan, diketahui bahwa hal tersebut tidak benar. (Sumber)  Pengacara Setnov kemudian juga dipenjara 7 tahun. (Sumber)

    Masih ingat apa yang dikatakan pengacara Ratna Sarumpaet bahwa dakwaan jaksa keliru? (Sumber)
  4. Mendikbud yang mengonfirmasi langsung pada kapolres menyatakan penganiayan Audrey tidak seperti yang ramai di medsos. (Sumber)
  5. Polri pastikan tak ada luka yang berbahaya di tubuh korban. (Sumber) Bahkan, kapolres berkata bahwa ini termasuk penganiayan ringan. (Sumber) Berarti selama ini pengakuan dari pihak korban adalah BOHONG. (Sumber)
  6. Audrey TIDAK dikeroyok seperti klaim selama ini. Dari awal mereka memang ingin duel. Audrey TIDAK disiram air, ditendang, dihantamkan kepalanya ke aspal, atau dicolok kelaminnya, melainkan dijambak, dodorong, dipiting, dan dilempar sandal. Masalah asmara itu TIDAK benar, klaim bahwa korban dijemput juga TIDAK benar, pelaku hanya 3 orang (awal duel 1 vs 1) karena Audrey kalah, dia kemudian lari, maka teman pelaku yang lain ikut mengejar. (Sumber)
  7. Menteri Pendidikan yang mendapat konfirmasi langsung dari Kapolresta berkata bahwa Kasus Audrey tidak seperti yang viral di media sosial. (Sumber)
  8. Dari penelusuran terhadap post-post akun Fb Audrey yang sekarang sudah dinonaktifkan (foto selfie yang diunggah sehari serta beberapa hari di LUAR RUMAH SAKIT dan TIDAK ADA BEKAS PENGANIAYAAN DI MUKANYA), diduga kuat Audrey TIDAK SAKIT. (Sumber)

    Jadi, Audrey dirawat atas dasar apa? Ini mengingatkan saya pada sandiwara Setya Novanto (Setnov) yang diklaim dahinya benjol sebesar bakpao, dirawat di RS dengan segala infus dan oksigen, tapi kenyataannya sehat-sehat saja.
  9. Polisi berencana selidiki pemilik akun yang viralkan kasus Audrey. (Sumber)

Kutipan berita:


“…akan melaporkan pemilik akun twitter tersebut yang membuat suatu narasi-narasi yang bukan sebenarnya sehingga terbentuk opini masyarakat yang misopini,"

“Kalau sumbernya tidak memiliki kompetensi, membuat opini sendiri kemudian dia buat tulisan narasinya sistematis, dia kirim ke medsos, semua akan mudah percaya, padahal narasinya jauh dari fakta sebenarnya. Logika berpikir kita harus cermat dan dalam. Kalau semua medsos kita percaya ya semua masyarakat jadi miskom, misinterpretasi,"

“Dedi menjelaskan pihaknya tak pernah bosan menyampaikan bahwa tidak terlebih dahulu percaya informasi yang tersebar di media sosial. Dia minta masyarakat bisa melakukan kroscek terlebih dulu sebelum menelan informasi di medsos. “

“Visum yang diberikan ahli sesuai kompetensinya. Kalau keterangan bisa berubah-ubah, kalau visum itu bukti autentik yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,”

Kutipan di atas dari KaroPenmas DivHumas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo.

Silakan simpulkan sendiri.

Teman-teman, aku sangat berhati-hati untuk mengeluarkan pernyataan. Maka dari itu aku melampirkan banyak data. Aku tidak berbicara tanpa data. Mohon klik satu persatu jika ingin crosscheck.

*

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama
DomaiNesia
DomaiNesia